NORTH CAROLINA, KOMPAS.com — Ilmuwan dari Duke University di North Carolina, Amerika Serikat, mempelajari cara capung terbang dan menangkap mangsa. Tujuannya untuk menjajaki kemungkinan pengembangan robot terbang berdasarkan sistem kerja sayap capung.
Capung diketahui menangkap mangsanya saat sedang terbang. Cara tersebut membutuhkan kontrol gerak vertikal dan horizontal yang sangat baik sehingga mangsa bisa tepat masuk ke mulut. "Sayap capung seperti berenang di udara, memiliki derajat kebebasan yang lebih tinggi daripada sayap pesawat terbang," kaya Matt Reynolds, ilmuwan yang melakukan riset ini.
Dalam artikelnya di New Scientist, Selasa (15/11/2011), Reynold mempelajari cara capung terbang menggunakan cip mikro. Perangkat itu sangat ringan, hanya 38 miligram atau sepersepuluh berat capung sehingga tak memengaruhi gerak. Cip mikro akan mengirimkan data untuk dianalisis secara nirkabel dengan kecepatan 5 MB per detik.
Sejumlah elektroda yang dihubungkan dengan 16 saraf capung akan mentransmisikan informasi dari mata capung saat mengincar predator hingga alat geraknya saat terbang. Perangkat perekam video juga digunakan sehingga bisa merekam bagaimana capung memakan mangsanya.
Hal pokok yang akan dipelajari oleh tim yang bekerja sama dengan Hughes Medical Institute itu adalah bagaimana capung bermanuver di udara. Ini sangat penting bagi pengembangan robot terbang.
sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar